Siang itu, Senin (9/5), di Desa Sarajae, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, anak ke ketujuh dari pasangan buruh tani Ali dan Titi menghampiri Kompas.com yang sedang bertandang di rumahnya. Ia mendekat sambil menenteng jeriken merah berisi bensin.
Sesekali lubang jeriken yang dipegangnya itu didekatkan ke hidungnya. Astaga, ternyata bocah yang belum bisa bicara itu sedang asyik menghirup aroma bensin dari dalam wadah plastik tadi.
Menurut sang ibu, kecanduan yang dialami anaknya itu berawal saat Pejju berusia satu tahun. Kala itu, ia terlihat suka menghirup aroma minyak tanah dari lampu teplok.
Melihat kebiasaan aneh itu, Titi mencoba menyimpan lampu teplok di tempat yang lebih tinggi, jauh dari jangkauan Pejju. Namun sayang, bukan menjadi berhenti, Pejju malah menghirup bensin disaat sedang bermain di rumah temannya. Kebetulan orang tua temannya adalah pedagang bensin botolan.
Kebiasaan buruk Pejju terus berlanjut hingga memasuki memasuki umur delapan tahun. "Jika dilarang, Pejju marah-marah dan merusak barang-barang yang ada di dekatnya," jelas Titi yang mengaku cemas dengan kesehatan anaknya itu.
Akibat sering menghirup aroma bensin, tulang di bagian hidung dan bibir atas bocah malang ini terlihat lingkaran noda hitam. Parahnya lagi, setiap hari Pejju lebih memilih menghirup bensin dan makanan ringan saja seperti kerupuk, ketimbang makan nasi.
"Anak ini tidak mau makan, hanya selalu meminta kerupuk dan bensin. Jika saya paksa dia makan biasanya satu kali suap saja, selebihnya dimuntahkan kembali nasinya," cerita Titi. [source]
--
Source: http://kampungperawan.blogspot.com/2011/05/gila-8-tahun-bocah-ini-menghirup-bensin.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar