Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Sejumlah jamaah masjid mempertanyakan ketegasan pemerintah terkait penutupan eks lokalisasi Manggar Sari Balikpapan Timur berdasarkan surat keputusan wali kota. Apalagi setelah terjadinya pembunuhan muncikari eks lokalisasi Manggar Sari, Mujiati yang membuktikan jika tempat esek-esek tersebut masih buka."Pemerintah jangan ngomong mau nutup Km 17, kalau mengurus lokalisasi Manggar Sari saja tidak becus," kata jamaah masjid Ash Shiddieq, Usman kepada Balikpapan Pos pada Sabtu (21/5).
Dia meyakini, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam memerangi maksiat terutama Pemkot benar-benar luntur. Bagaimana tidak, setelah pembunuhan muncikari itu terjadi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan untuk melakukan razia. Hasilnya sejumlah wanita tuna susila (WTS) tertangkap dan dipulangkan. "Ndak cuma itu, kan waktu itu Pemkot janji mau bongkar rumah yang jadi tempat mesum itu. Tapi mana buktinya, sampai sekarang pun (WTS-nya, Red) masih tetap ada, saya tahu itu karena saya punya teman yang tinggal di sana (area eks lokalisasi Manggar Sari, Red)," lanjut Usman.
Belum terealisasinya pembongkaran rumah esek-esek di eks lokalisasi Manggar Sari diungkapkan pula oleh jamaah masjid At Taqwa, Junaedi, pada Jumat (20/1) lalu.
"Aih, saya ndak percaya pemerintah berani tegas. Buktinya, SK ada, tapi tetap beroperasi. Zaman Pak Tjutjup (mantan wali kota, Red) tidak ada kompromi, melanggar, sikat habis, langsung bongkar. Ndak pake banyak alasan ini itu," ujar Junaedi yang ditemui Balikpapan Pos usai salat Jumat.
Tidak konsistennya pemerintah, ia menyebut, bakal melunturkan kepercayaan masyarakat apalagi jika tekad pemerintah mengajak untuk mewujudkan masyarakat yang madani melalui konsep Madinatul Iman. "Pemerintah terlalu banyak umbar janji, lokalisasi Km 17 janji ditutup sampai ganti wali kota tidak terbukti, lokalisasi Manggar Sari yang jelas-jelas ada SK, masih tetap buka," kritiknya. Kampung Perawan 23 May, 2011
--
Source: http://kampungperawan.blogspot.com/2011/05/rumah-esek-eseknya-kok-belum-dibongkar.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar